Terwujud

Munasabah dalam Tataran Praktis



Jika bermanfaat, Mohon di Share ya !, jika ada unek-unek komen aja
Munasabah antara satu ayat dengan ayat lainnya dalam satu surat

Dalam tafsir jajalain ditafsirkan dengan dua penggalan kata, yaitu ; yang merupakan istifham dan mengandung makna ta`ajub, artinya seperti kamu merasa terpesona. Kemudian كيف فعل ربك بأ صحاب الفيل yang maksudnya adalah Mahmudlah yang mempunyai gajah dengan disertai sahabatnya Abraham yang merupakan raja dari Yaman berikut tentaranya yang telah membangun sebuah gereja dengan tujuan agar orang berpaling menziarahi Makkah. Pada suatu hari ada seorang dari kinanah yang mengotori dengan bermaksud menghinanya. Dengan kondisi itu abraham bertekat untuk menghacurkan ka`bah maka Allah mengirimkan kepada mereka apa yang dikisahkan pada firman Allah berikutnya[1].

Tafsir maraghi menguraikan ayat tersebut seperti berikut ; maksudnya adalah apakah enkau tidak mengerti suatu peristiwa yang mena`jubkan dan agung, yang mengambarkan betapa besarnya kesusahan Allah kebijakannya terhadap ashabul fiil yang berusaha menghancurkan ka`bah. Hal ini sulit dianalisa sebab musababnya, karna belum pernah terjadi gerombolan burung menyerang satu kaum saja sementara kaum lainnya tidak diserang.

Semua itu tanda-tanda kebijaksanaan yang maha mengatur dan dilakukan untuk menjaga ka`bah. Secara mendalam ayat ini mengambarkan istilah menyaksikan untuk pengertian mengetahui. Konsekwensiya adalah peristiwa mutlak benar dan sudah dikenal, sehingga esensi mengetahui dalam hal kejelasannya setara dengan pengetahuan yang didasarkan pada penglihatan dan kesaksian[2]. Dalam tafsir jalalain kata ألم يجعل maksudnya telah menjadikan dalam rangka menghancurkan ka`bah فى تضليل maksudnya menjerumuskan mereka kedalam kerugian dan kebinasaan[3].

Dalam tafsir maraghi dijelaskan bahwa sesungguhnya kalian melihat apa yang telah dilakukan Allah dengan menggagalkan usha mereka. Sehingga menjadi pudar usaha yang mereka susun secara baik sebelumnya[4]. Korelasi yang terjadi pada ayat tersebut adalah sifatnya berkesesuaian yakni ayat yang pertama menggambarkan bagaimana persiapan tentara bergajah dalam menghancurkan ka`bah yang diridhai allah, kemudian ayat kedua dikuatkan oleh Allah bahwa usaha tersebut merupakan kesia-siaan.

----------------------------
[1] Imamain Jalalain, Tafsir al-Qur’an Azima, (Indinesia, Darul Ihya’ al-Kitab al-A’rabiyyah), h. 509.
[2] Ahmad Musthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi (Mesir : Sirqah Maktabah wa Mthba’ah, 1970), h. 241.
[3] Jalalain, Tafsir, h. 509.
[4] Al-Maraghi, Tafsir, h. 241.


Artikelnya sudah di share, makasih ya !

Mau Artikel Gratis! Silahkan Tulis Email Anda.
Print PDF

You Might Also Like:

Previous
Next Post »

Saya akan sangat senang jika ada komentar yang membangun, tetapi:

*Jangan komentar SPAM
*Jangan menanam link
*Jangan ada unsur sara, Fornografi dan memojokkan

Komentar yang melanggar akan dimasukkan kedalam daftar SPAM dan tidak akan diijinkan lagi.

Klik dan Copy Icon di bawah:
:) :( hihi :-) :D =D :-d ;( ;-( @-) :P :o -_- (o) :p :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (y) (f) x-) (k) (h) cheer lol rock angry @@ :ng pin poop :* :v 100

By: Terwujud.com
Terima Kasih!!

Copyright © 2014 Terwujud.com - All Rights Reserved