Sukses Bukan Karena Gelar

Untuk menjadi orang yang sukses pada hakikatnya tidak memerlukan sebuah gelar, namun hakikat ini sering diabaikan banyak orang sehingga cara mereka untuk sukses hanya terbatas pada ranah kognitif saja tidak tertanam dari bentuk afektif serta ranah psikomotorik.

Contohnya di Indonesia, jika anda mempunyai pasangan dengan gelar S3, S2 juga S1, sudah pasti S3 adalah pilihan nomor satu yang dipilih oleh pasangan anda, iya kan. kenapa bisa demikian? pada umumnya pilihan ini tertuju kepada para wanita yang ingin mencari serta memilih jodoh mereka. bagi mereka gelar merupakan hal utama yang pada intinya jika calon jodohnya itu bergelar tinggi, maka secara otomatis penghasilannya pun luar biasa, tapi mereka para wanita tidak sadar bahwa itu merupakan pemikiran yang terarah pada ranah kognitif saja, dan hanya dalam ruang lingkup otak kiri saja.

Padahal jika dilihat, orang-orang yang sukses pada umumnya tidak dilihat dari gelar yang mereka dapatkan, lihat saja penemu bola lampu, penemu mesin uap dan sebagainya, lalu apakah mereka mempunyai gelar S1, S2 atau S3? semua pilihan itu salah. contohnya Albert Einstein tokoh penemu teori cahaya, dirinya hanya tamat sekolah tingkat dasar saja, namun lihat teori dari eksperimen yang dia temukan telah mendunia dan bahkan menjadi disiplin ilmu yang dipercaya.

Keterangan di atas membuktikan bahwa, Gelar tidak sepenuhnya menjadi penentu kesuksesan seseorang, walaupun dalam dunia akademisi gelar merupakan bagian dari mencari ilmu, tapi tetap saja gelar bukan menjadi penentu keberhasilan seseorang untuk menjadi sukses. jadi bagi teman-teman yang tidak mempunyai gelar tinggi jangan berkecil hati, tetap semangat dan terus berjuang.