Apapun dan bagaimanapun keadaan kita, tentunya kita harus bersyukur. Kepada siapa,..? tentunya kepada sang pencipta yaitu Allah swt. Kita terlahir sebagai orang kaya, maka syukuri kekayaan tersebut dengan tidak bersikap sombong dan selalu hidup dengan kesederhanaan, namun jika kita masih berada dalam kemiskinan, maka syukuri kemiskinan tersebut dengan tidak selalu mengeluh, berputus asa dan selalu berusaha dan berdoa agar kemiskinan tersebut lambat laun akan pergi dari sisi kehidupan kita.
Tapi tentunya kedua contoh di atas saling terkait dan saling membutuhkan. Orang kaya tidak akan disebut kaya apabila tidak ada orang miskin, bagaimana ceritanya jika semua umat manusia di dunia ini kaya semua, tentu semuanya akan mengklaim dirinya sebagai orang kaya, dan tentunya ekosistem kehidupan akan kacau, sebab tidak ada lagi orang yang mau bekerja, tidak ada yang mau membangunkan rumah kita, tidak ada yang mau membuat baju dan sebagainya.
Begitu juga dengan orang miskin, jangan bersedih hati dan selalu mengeluh, sebab tanpa kehadiran orang miskin maka orang kaya tidak ada apa-apanya. Kemiskinan tidak perlu ditakuti, namun kemiskinan harus dijadikan motivasi untuk kaya dengan usaha dan doa. Dan semua apa yang kita miliki tentunya bukan hal dan milik kita secara mutlak, sebab semua itu hanyalah titipan dari Allah. Semikin kaya seseorang, maka semakin banyak beban dan tanggung jawabnya, sebaliknya kemiskinan seseorang mengurangi beban tanggung jawab dirinya.
Maka dari itulah, kaya, miskin, ganteng, jelek, tinggi, pendek, hitam, putih, kecil, besar dan sebagainya adalah nuansa ragam kehidupan di dunia, kepastian dari semua itu untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat tentunya akan dinilai Allah dari tingkat keimanan dan amalnya, dan apapun yang kita hadapi dan kita jalani, maka hendaklah kita bersyukur dan mensyukurinya selalu.
Tapi tentunya kedua contoh di atas saling terkait dan saling membutuhkan. Orang kaya tidak akan disebut kaya apabila tidak ada orang miskin, bagaimana ceritanya jika semua umat manusia di dunia ini kaya semua, tentu semuanya akan mengklaim dirinya sebagai orang kaya, dan tentunya ekosistem kehidupan akan kacau, sebab tidak ada lagi orang yang mau bekerja, tidak ada yang mau membangunkan rumah kita, tidak ada yang mau membuat baju dan sebagainya.
Begitu juga dengan orang miskin, jangan bersedih hati dan selalu mengeluh, sebab tanpa kehadiran orang miskin maka orang kaya tidak ada apa-apanya. Kemiskinan tidak perlu ditakuti, namun kemiskinan harus dijadikan motivasi untuk kaya dengan usaha dan doa. Dan semua apa yang kita miliki tentunya bukan hal dan milik kita secara mutlak, sebab semua itu hanyalah titipan dari Allah. Semikin kaya seseorang, maka semakin banyak beban dan tanggung jawabnya, sebaliknya kemiskinan seseorang mengurangi beban tanggung jawab dirinya.
Maka dari itulah, kaya, miskin, ganteng, jelek, tinggi, pendek, hitam, putih, kecil, besar dan sebagainya adalah nuansa ragam kehidupan di dunia, kepastian dari semua itu untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat tentunya akan dinilai Allah dari tingkat keimanan dan amalnya, dan apapun yang kita hadapi dan kita jalani, maka hendaklah kita bersyukur dan mensyukurinya selalu.
Saya akan sangat senang jika ada komentar yang membangun, tetapi:
*Jangan komentar SPAM
*Jangan menanam link
*Jangan ada unsur sara, Fornografi dan memojokkan
Komentar yang melanggar akan dimasukkan kedalam daftar SPAM dan tidak akan diijinkan lagi.
Klik dan Copy Icon di bawah:
:) :( hihi :-) :D =D :-d ;( ;-( @-) :P :o -_- (o) :p :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (y) (f) x-) (k) (h) cheer lol rock angry @@ :ng pin poop :* :v 100
By: Terwujud.com
Terima Kasih!!